Trump Kritik Ukraina dan Dukung Gagasan Pemilihan, Putin Dapatkan Dorongan Baru

trueoldieswaxi – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali membuat pernyataan kontroversial terkait konflik di Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun. Dalam pernyataannya, Trump menyalahkan Ukraina atas konflik tersebut dan mendukung gagasan untuk mengadakan pemilihan di Ukraina, yang dianggap sebagai salah satu poin pembicaraan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Dalam konferensi pers di Mar-a-Lago, Trump menyatakan bahwa Ukraina seharusnya tidak memulai konflik dan seharusnya sudah mengakhiri perang setelah tiga tahun berlangsung. Ia juga mengklaim bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memiliki tingkat persetujuan hanya 4%, meskipun data survei yang lebih akurat menunjukkan bahwa popularitas Zelensky masih cukup tinggi meskipun menurun dari awal perang.

Trump juga menekankan pentingnya pemilihan di Ukraina, meskipun negara tersebut saat ini berada di bawah hukum darurat militer. “Kita tidak memiliki pemilihan di Ukraina, di mana kita memiliki hukum darurat militer,” kata Trump. Ia menambahkan, “Anda tahu, mereka ingin duduk di meja, tidakkah orang-orang Ukraina harus memiliki suara, seperti sudah lama sejak kita memiliki pemilihan?”.

Pernyataan Trump ini menimbulkan kekhawatiran baru di Eropa, terutama setelah Amerika Serikat dan Rusia mengadakan pembicaraan damai tanpa melibatkan Ukraina. Banyak yang khawatir bahwa Trump akan mencoba memaksakan kesepakatan damai yang menguntungkan Putin. Hal ini juga bertentangan dengan jaminan dari Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, yang menyatakan bahwa kesepakatan damai yang adil akan dicapai untuk semua pihak yang terlibat.

Trump juga mengkritik Zelensky slot jepang dengan keras, yang sebelumnya dianggap sebagai pahlawan di Amerika Serikat karena perlawanannya terhadap invasi Rusia. Kritik ini menunjukkan perubahan sikap Washington yang sebelumnya mendukung Ukraina menjadi lebih mendukung Rusia.

Presiden Zelensky menanggapi pernyataan Trump dengan menyatakan bahwa tidak mungkin mengadakan pemilihan di tengah invasi dan hukum darurat militer. Ia juga menekankan bahwa Ukraina tidak akan pernah menyerahkan wilayahnya kepada Rusia.

Para pemimpin Eropa juga merespons dengan kritis. Mereka menekankan bahwa tidak ada kesepakatan damai yang dapat dicapai tanpa melibatkan Ukraina dan Eropa. Beberapa pemimpin, seperti Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyatakan kesediaan untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina, sementara yang lain, seperti Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menolak diskusi tentang pasukan keamanan pasca-perang sebelum ada kesepakatan.

Pernyataan Trump yang menyalahkan Ukraina dan mendukung gagasan pemilihan di tengah konflik telah menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan internasional. Hal ini tidak hanya memberikan dorongan bagi Putin tetapi juga membuat masa depan Ukraina semakin tidak pasti. Respons dari Ukraina dan Eropa menunjukkan bahwa mereka tidak akan tinggal diam dan akan terus berjuang untuk mencapai kesepakatan damai yang adil dan berkelanjutan.

By admin